Candi Arjuna Dieng tutup setengah hari pada 24 Agustus 2025 untuk menyelenggarakan ritual cukur rambut gimbal. Penutupan ini sejalan dengan pelaksanaan tradisi ruwatan dalam Dieng Culture Festival. Di agenda utama, anak-anak bajang berambut gimbal menjalani prosesi adat penuh makna. Artikel ini merinci latar, kronologi, dan nilai budaya di balik ritual tersebut.
Penutupan Candi Arjuna Dieng Setengah Hari: Alasan dan Jadwal
Pada 24 Agustus 2025, Kompleks Candi Arjuna diberlakukan penutupan setengah hari. Penutupan ini terkait dengan pelaksanaan ritus cukur rambut gimbal yang menjadi bagian dari rangkaian Dieng Culture Festival. Tujuannya untuk menjaga khidmat dan keamanan prosesi. Meskipun jadwal resmi 2025 belum diumumkan, berdasarkan tradisi tahun sebelumnya, festival digelar pada akhir Agustus.
Ritual Cukur Rambut Gimbal di Dieng: Awal, Makna, dan Tujuan
Ritual ini dikenal sebagai bagian penting dari Dieng Culture Festival setiap akhir Agustus. Anak berambut gimbal—disebut anak bajang—dipandang sebagai titisan leluhur, seperti Kyai Kolodete. Proses ruwatan meliputi:
- Kirab budaya dari kediaman pemangku adat ke Kompleks Candi Arjuna.
- Penjamasan (ritual penyucian) di Sendang Sedayu atau sumber suci lainnya.
- Persyaratan permintaan anak bajang sebelum dicukur; jika tidak dipenuhi, rambut gimbal bisa tumbuh kembali.
Prosesi Ritual: Langkah demi Langkah
Fokus keyphrase: prosesi ritual cukur rambut gimbal
- Kirab budaya: Anak bajang dan pemangku adat diarak dengan kereta kuda, diiringi ubarampe dan pertunjukan seni.
- Doa dan penjamasan: Doa dipimpin pemangku adat dengan pembersihan ritual di sendang suci .
- Pencukuran: Dilakukan oleh tetua adat atau pejabat, di kompleks Candi Arjuna.
- Pelarungan rambut: Potongan rambut dilarung ke Telaga Balekambang, Telaga Warna, atau sungai yang mengalir ke selatan Jawa.
- Pembagian berkah: Ubarampe dibagikan kepada pengunjung sebagai simbol berkah.
Fakta Menarik: Permintaan Unik Anak Bajang
Setiap anak bajang memiliki permintaan unik sebelum ruwatan. Contohnya:
- Kentut ibu dalam bungkus plastik.
- Dua ekor itik dan satu dus permen Yupi Love.
- Permintaan lain seperti sepeda, ayam jago, smartphone, bahkan bebek atau tumpeng tujuh rupa
Makna Budaya dan Kenapa Candi Arjuna Dieng Tutup Setengah Hari
Penutupan setengah hari memberi ruang ritual berlangsung khidmat. Candi Arjuna sebagai pusat spiritual menjadi saksi prosesi adat. Festival ini bukan hanya upacara, tetapi perayaan budaya sekaligus edukasi bagi wisatawan .
Wisata dan Budaya: Pesona Dieng Lebih dari Alam
Festival ini menyajikan harmoni antara keindahan alam dan ritual budaya. Menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Selain ruwatan, ada sendratari, jazz di atas awan, dan atraksi lain yang menghidupkan suasana Dieng.
Candi Arjuna Dieng tutup setengah hari pada 24 Agustus 2025 sebagai bentuk penghormatan terhadap ritual cukur rambut gimbal. Acara ruwatan ini penuh makna—dari permintaan unik anak bajang hingga prosesi sakral dan pelarungan rambut gimbal. Tradisi ini memperkuat warisan budaya sekaligus memperkaya daya tarik pariwisata Dieng.
